About: Saluang     Goto   Sponge   NotDistinct   Permalink

An Entity of Type : yago:WikicatFlutes, within Data Space : dbpedia.demo.openlinksw.com associated with source document(s)
QRcode icon
http://dbpedia.demo.openlinksw.com/describe/?url=http%3A%2F%2Fdbpedia.org%2Fresource%2FSaluang&invfp=IFP_OFF&sas=SAME_AS_OFF&graph=http%3A%2F%2Fdbpedia.org&graph=http%3A%2F%2Fdbpedia.org

The saluang is a traditional musical instrument of the Minangkabau people of West Sumatra, Indonesia.It is similar to the ney in general, in that it is an oblique flute, but made of bamboo. It is related to the suling of other parts of Indonesia. It is made of thin bamboo or "talang" (Schizostachyum brachycladum Kurz), with 4 holes. The end which is blown is beveled, to help direct the player's breath. The dimension of saluang is 3–4 cm in diameter and 40–60 cm in length. It is related to the suling of other parts of Indonesia.

AttributesValues
rdf:type
rdfs:label
  • Saluang (de)
  • Saluang (in)
  • Saluang (nl)
  • Saluang (en)
rdfs:comment
  • Saluang ist eine endgeblasene offene Kernspaltflöte aus Bambus, die bei den Minangkabau im Hochland der indonesischen Provinz Westsumatra gespielt wird. Das Männern vorbehaltene Musikinstrument begleitet meist dendang genannte Volkslieder. (de)
  • Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40–60 cm, dengan diameter 3–4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau. Dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat (in)
  • The saluang is a traditional musical instrument of the Minangkabau people of West Sumatra, Indonesia.It is similar to the ney in general, in that it is an oblique flute, but made of bamboo. It is related to the suling of other parts of Indonesia. It is made of thin bamboo or "talang" (Schizostachyum brachycladum Kurz), with 4 holes. The end which is blown is beveled, to help direct the player's breath. The dimension of saluang is 3–4 cm in diameter and 40–60 cm in length. It is related to the suling of other parts of Indonesia. (en)
  • De saluang is een traditionele bamboefluit van de Minangkabau van West-Sumatra en tevens de naam van het genre muziek dat ermee gemaakt wordt. Bij dit genre wordt alleen gebruikgemaakt van de fluit en een zanger of zangeres die de melodie van de fluit volgt. Ook bij randai wordt vaak gebruikgemaakt van de saluang. Tegenwoordig wordt saluang ook gebruikt in moderne popmuziek (Pop Minang, Saluang Moderen, e.d.), waarin de traditionele melodie elektronisch wordt geïmiteerd, of waarbij men gebruikmaakt van echte saluang. (nl)
name
  • Saluang (en)
foaf:depiction
  • http://commons.wikimedia.org/wiki/Special:FilePath/Musician_playing_saluang_darek.jpg
  • http://commons.wikimedia.org/wiki/Special:FilePath/Pemain_Saluang.jpg
dcterms:subject
Wikipage page ID
Wikipage revision ID
Link from a Wikipage to another Wikipage
Link from a Wikipage to an external page
sameAs
dbp:wikiPageUsesTemplate
thumbnail
background
  • woodwind (en)
caption
  • Saluang performance (en)
has abstract
  • Saluang ist eine endgeblasene offene Kernspaltflöte aus Bambus, die bei den Minangkabau im Hochland der indonesischen Provinz Westsumatra gespielt wird. Das Männern vorbehaltene Musikinstrument begleitet meist dendang genannte Volkslieder. (de)
  • Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tetapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40–60 cm, dengan diameter 3–4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau. Dalam mebuat saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah ruas bambu. Pada bagian atas saluang diserut untuk dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai ketebalan bambu. Untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisional saluang ini mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. Untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm. Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas). Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah. Ciri khas Singgalang dianggap cukup sulit dimainkan oleh pemula, dan biasanya nada Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Sedangkan, ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok. Dahulu, kabarnya pemain saluang ini memiliki mantra tersendiri yang berguna untuk menghipnosis penontonnya. Mantra itu dinamakan Pitunang Nabi Daud. Isi dari mantra itu kira-kira: Aku malapehan pituang Nabi Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik bidodari di dalam sarugo mandanga bunyi saluang ambo, kununlah anak sidang manusia...... dan seterusnya. (in)
  • The saluang is a traditional musical instrument of the Minangkabau people of West Sumatra, Indonesia.It is similar to the ney in general, in that it is an oblique flute, but made of bamboo. It is related to the suling of other parts of Indonesia. It is made of thin bamboo or "talang" (Schizostachyum brachycladum Kurz), with 4 holes. The end which is blown is beveled, to help direct the player's breath. The dimension of saluang is 3–4 cm in diameter and 40–60 cm in length. It is related to the suling of other parts of Indonesia. Saluang players use a circular breathing technique to play, which means they can a song from beginning to end without stopping. Minangkabau people believe that talang which is collected from rack of clothes dryer or found drifting in the river is a good material for making saluang. Traditionally Minangkabau people also use talang as a container for sticky rice food (lamang, lemang) and as horizontal rack for drying clothes (jemuran kain) under sunlight . One famous saluang player is Idris Sutan Sati with saluang female singer Syamsimar. Today, it is not so easy to find classic saluang cassette even in original place of saluang (Minangkabau). Style of saluang tune for example : Singgalang, Pariaman, Koto Tuo, Ratok Solok, Cupak, Salayo and Pauah. Singgalang style is quite difficult for the beginners. High skilled saluang player can play many styles and audience can request any style to them. In the past, Minangkabau people believed that saluang player have pitunang (mantra) or magic power for hypnotizing the audience. That mantra called as Pitunang Nabi Daud (en)
  • De saluang is een traditionele bamboefluit van de Minangkabau van West-Sumatra en tevens de naam van het genre muziek dat ermee gemaakt wordt. Bij dit genre wordt alleen gebruikgemaakt van de fluit en een zanger of zangeres die de melodie van de fluit volgt. Ook bij randai wordt vaak gebruikgemaakt van de saluang. De saluang wordt bespeeld met gebruikmaking van circulaire ademhaling, waardoor zonder onderbrekingen de melodie gespeeld kan worden. De saluang heeft een ander labium dan de meeste andere fluiten. Men verkrijgt de toon door zacht tegen de scherpe bovenste rand (dat dus fungeert als labium) van de holle bamboepijp te blazen. Meestal heeft een saluang vier vingergaten.Saluang kunnen versierd zijn met patronen die ingebrand worden maar zijn vaak ook onversierd. De saluang is er in verschillende maten en kan recht aangeblazen worden of, zoals meer gebruikelijk, enigszins van opzij (zie afbeelding). Dit laatste komt ook terug in een Minangkabause uitdrukking: "Malengah bak cando urang basaluang", "opzij kijken, zoals iemand die saluang speelt": zich niet bemoeien met iets, er geen acht op slaan. Tegenwoordig wordt saluang ook gebruikt in moderne popmuziek (Pop Minang, Saluang Moderen, e.d.), waarin de traditionele melodie elektronisch wordt geïmiteerd, of waarbij men gebruikmaakt van echte saluang. De fluit en zijn naam zijn gerelateerd aan de of seruling die in andere delen van Indonesië wordt bespeeld. (nl)
developed
  • Indonesia (en)
inventors
gold:hypernym
prov:wasDerivedFrom
page length (characters) of wiki page
foaf:isPrimaryTopicOf
is Link from a Wikipage to another Wikipage of
is Instrumentation of
is foaf:primaryTopic of
Faceted Search & Find service v1.17_git139 as of Feb 29 2024


Alternative Linked Data Documents: ODE     Content Formats:   [cxml] [csv]     RDF   [text] [turtle] [ld+json] [rdf+json] [rdf+xml]     ODATA   [atom+xml] [odata+json]     Microdata   [microdata+json] [html]    About   
This material is Open Knowledge   W3C Semantic Web Technology [RDF Data] Valid XHTML + RDFa
OpenLink Virtuoso version 08.03.3330 as of Mar 19 2024, on Linux (x86_64-generic-linux-glibc212), Single-Server Edition (378 GB total memory, 67 GB memory in use)
Data on this page belongs to its respective rights holders.
Virtuoso Faceted Browser Copyright © 2009-2024 OpenLink Software