rdfs:comment
| - Kamp Batu Lintang (yang juga dikenal sebagai Barak-Barak Lintang dan kamp tahanan perang Kuching) di Kuching, Sarawak, pulau Kalimantan adalah sebuah kamp interniran Jepang pada masa Perang Dunia Kedua. Biasanya, tempat tersebut digunakan untuk menempatkan interniran sipil dan tahanan perang Sekutu. Kamp tersebut, yang dioperasikan dari Maret 1942 sampai pembebasan kamp tersebut pada September 1945, berisi bangunan-bangunan yang aslinya merupakan barak-barak Angkatan Darat India Britania. Kawasan tersebut direbut oleh Jepang, sampai tempat tersebut diperluas menjadi sekitar 50 acre (20 hektar). Populasi kamp tersebut berubah-ubah, karena pergerakan para tahanan antar kamp ke kamp di Kalimantan, dan akibat kematian para tahanan. Populasi maksimumnya berjumlah sekitar 3,000 tahanan. (in)
- Het Kamp Batu Lintang (ook bekend als de Lintang Barakken en het Kuching krijgsgevangenenkamp) te Kuching op het eiland Borneo was een Japans interneringskamp tijdens de Tweede Wereldoorlog, waar Engelse officieren en manschappen maar ook veel soldaten van het Indische leger en Nederlandse burgers gevangen zaten. (nl)
- Batu Lintang camp (also known as Lintang Barracks and Kuching POW camp) at Kuching, Sarawak on the island of Borneo was a Japanese internment camp during the Second World War. It was unusual in that it housed both Allied prisoners of war (POWs) and civilian internees. The camp, which operated from March 1942 until the liberation of the camp in September 1945, was housed in buildings that were originally British Indian Army barracks. The original area was extended by the Japanese, until it covered about 50 acres (20 hectares). The camp population fluctuated, due to movement of prisoners between camps in Borneo, and as a result of the deaths of the prisoners. It had a maximum population of some 3,000 prisoners. (en)
- バトゥ・リンタン捕虜収容所(Batu Lintang camp, Lintang Barracks, Kuching POW camp)は、第2次世界大戦時にボルネオ島サラワク州クチンに位置した日本軍の戦争捕虜収容所。連合国軍の捕虜と被拘留者となった市民の両方が収容されていたことが特徴であった。イギリス領インド陸軍の兵舎だった建物を利用して1942年3月から1945年9月に解放されるまで運用されていた。当初の領域は日本軍によって約50エーカー(20ヘクタール)にまで拡げられた。ボルネオの収容所との間で行われた被収容者の移送や、被収容者の死亡により、収容所内の人口は変動した。最大で約3000人が収容されていた。 捕虜も被拘留者も同様に食料不足や、不十分な医療によって起こる疾病疾患、強制労働や過酷な待遇、十分な衣服や居住区の不足に耐えるよう強制されたため、収容所内での生活は過酷であった。収容されていた約2000人の英国軍の捕虜のうち3分の2以上が監禁されていた間に、若しくはその結果により死亡した。1943年から収容所の解放まで2年半以上続いたラジオ放送の建設と運営は士気を高め、被収容者に戦争の進捗を理解することを助けた。その発見は関係者への確実な死という結果に終わっていたとされる。 1948年7月、教員訓練学校が跡地に移転し、マレーシアで最も歴史のある教育大学として現在まで続いている。 (ja)
|