rdfs:comment
| - L'abbaye de Gedono est un monastère de moniales trappistines situé dans le village de (id), dans la province de Java central, en Indonésie. Fondé en 1987 par l'abbaye de Vitorchiano, le monastère est érigé en prieuré dès 1994 et devient une abbaye à part entière en 2000. (fr)
- Bunda Pemersatu Monastery (Indonesian: Pertapaan Bunda Pemersatu, Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono) is a Trappistine monastery located in Semarang Regency, Central Java, Indonesia. The monastery was officially established on the Palm Sunday in 12 April 1987 as a daughter house of Rawaseneng Monastery in Temanggung Regency. Its architecture was one of the works of Fr. Y. B. Mangunwijaya, and in 1993 was awarded the National IAI Award from the (IAI). (en)
- Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono adalah suatu kompleks biara para rubiah Katolik dari Ordo Trapis (O.C.S.O.) yang terletak di Desa Jetak, Getasan, di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pertapaan ini didirikan secara resmi pada hari Minggu Palma tanggal 12 April 1987 sebagai biara cabang dari Pertapaan Santa Maria Rawaseneng di Kabupaten Temanggung. Arsitektur Pertapaan Gedono merupakan salah satu karya dari RD Y.B. Mangunwijaya, dan pada tahun 1993 mendapatkan Penghargaan IAI Nasional dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). (in)
|
has abstract
| - Bunda Pemersatu Monastery (Indonesian: Pertapaan Bunda Pemersatu, Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono) is a Trappistine monastery located in Semarang Regency, Central Java, Indonesia. The monastery was officially established on the Palm Sunday in 12 April 1987 as a daughter house of Rawaseneng Monastery in Temanggung Regency. Its architecture was one of the works of Fr. Y. B. Mangunwijaya, and in 1993 was awarded the National IAI Award from the (IAI). Like any nuns or monks in other Trappist monasteries, the nuns of Gedono lives on prayer and works of their hands under the Rule of Saint Benedict. Their manual works include managing vegetable plantations and household works, as well producing hosts, jams, syrups, cakes, kefirs, and religious cards, which enable them to feed themselves from the selling results. In the 25th anniversary of Gedono Monastery on 12 May 2012, which was also attended by Frans Seda's family, Cardinal Julius Darmaatmadja, SJ said: "Seven times a day, the nuns of Gedono praise, search for His mystery, admire, beg for mercy, pray for all: the whole world, the whole Church. The nuns live in the silence of the heart and mind, however brief, to be able to understand the Lord's will. The nuns live in love, praise, in simplicity and works. All of those are dedicated to the Lord. Thank you nuns, proficiat, thank you." (en)
- L'abbaye de Gedono est un monastère de moniales trappistines situé dans le village de (id), dans la province de Java central, en Indonésie. Fondé en 1987 par l'abbaye de Vitorchiano, le monastère est érigé en prieuré dès 1994 et devient une abbaye à part entière en 2000. (fr)
- Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono adalah suatu kompleks biara para rubiah Katolik dari Ordo Trapis (O.C.S.O.) yang terletak di Desa Jetak, Getasan, di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pertapaan ini didirikan secara resmi pada hari Minggu Palma tanggal 12 April 1987 sebagai biara cabang dari Pertapaan Santa Maria Rawaseneng di Kabupaten Temanggung. Arsitektur Pertapaan Gedono merupakan salah satu karya dari RD Y.B. Mangunwijaya, dan pada tahun 1993 mendapatkan Penghargaan IAI Nasional dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Layaknya para rubiah/rahib dalam biara Trapis lainnya, rubiah-rubiah yang menghuni Pertapaan Gedono menjalani hidup dengan misi doa dan kerja tangan sesuai Peraturan Santo Benediktus. Kerja tangan yang mereka lakukan misalnya mengelola perkebunan sayur dan rumah tangga pertapaan, serta memproduksi hosti, selai, sirup, kue, kefir (semacam yoghurt), dan kartu rohani, yang menjadikan mereka mampu menafkahi hidup sendiri dari hasil pemasarannya. Dalam acara Pesta Perak 25 Tahun Pertapaan Gedono tanggal 12 Mei 2012 yang juga dihadiri keluarga Frans Seda, Kardinal Julius Darmaatmadja SJ mengatakan: "Tujuh kali sehari, para rubiah Gedono memuji, mencari misteri-Nya, mengagumi, mohon ampun, mendoakan semua: seluruh dunia, seluruh Gereja. Para rubiah hidup dalam keheningan hati dan budi, betapa pun singkatnya, untuk mampu memahami kehendak Tuhan. Para rubiah hidup dalam kasih, memuji, dalam kesederhanaan dan karya. Semua dipersembahkan kepada Tuhan. Terima kasih para rubiah, profisiat, terima kasih." Pimpinan Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono saat ini adalah Ibu Abdis Martha Elisabeth Driscoll, OCSO, atau Ibu (Mother) Martha Elisabeth Driscoll, OCSO. (in)
|