Parada Harahap (born 1899 in Sipirok, Dutch East Indies, died 1959 in Jakarta) was an important journalist and writer from the late colonial period and early independence era in Indonesia. In the 1930s, he was called the "king of the Java press". He pioneered a new kind of politically neutral Malay language newspaper in the 1930s which would cater to the rising middle class of the Indies.
Attributes | Values |
---|
rdf:type
| |
rdfs:label
| - Parada Harahap (in)
- Parada Harahap (en)
|
rdfs:comment
| - Parada Harahap (born 1899 in Sipirok, Dutch East Indies, died 1959 in Jakarta) was an important journalist and writer from the late colonial period and early independence era in Indonesia. In the 1930s, he was called the "king of the Java press". He pioneered a new kind of politically neutral Malay language newspaper in the 1930s which would cater to the rising middle class of the Indies. (en)
- Parada Harahap (15 Desember 1899 – 11 Mei 1959) adalah seorang jurnalis Indonesia. Ia dijuluki King of the Java Press karena kemauannya yang keras dan semangat belajarnya yang tinggi, baik secara otodidak maupun mengikuti kursus-kursus. Sejak bulan Juli 1914, ia bekerja sebagai leerling schryver pada Rubber Cultur My Amasterdam di , Asahan. Karena kecerdasan dan daya ingatnya yang sangat baik Parada Harahap kemudian dapat menggantikan juru buku berkebangsaan Jerman. Selama bekerja di perkebunan itu Parada Harahap terus belajar supaya dapat berbicara bahasa Belanda membaca surat kabar dan surat kabar berbahasa Melayu seperti Benih Merdeka dan Pewarta Deli serta mempelajari tulisan-tulisan yang dimuat dalam surat kabar itu. Pada tahun 1917 dan 1918 Parada Harahap telah menulis dan membongka (in)
|
dct:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
Link from a Wikipage to an external page
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
has abstract
| - Parada Harahap (born 1899 in Sipirok, Dutch East Indies, died 1959 in Jakarta) was an important journalist and writer from the late colonial period and early independence era in Indonesia. In the 1930s, he was called the "king of the Java press". He pioneered a new kind of politically neutral Malay language newspaper in the 1930s which would cater to the rising middle class of the Indies. (en)
- Parada Harahap (15 Desember 1899 – 11 Mei 1959) adalah seorang jurnalis Indonesia. Ia dijuluki King of the Java Press karena kemauannya yang keras dan semangat belajarnya yang tinggi, baik secara otodidak maupun mengikuti kursus-kursus. Sejak bulan Juli 1914, ia bekerja sebagai leerling schryver pada Rubber Cultur My Amasterdam di , Asahan. Karena kecerdasan dan daya ingatnya yang sangat baik Parada Harahap kemudian dapat menggantikan juru buku berkebangsaan Jerman. Selama bekerja di perkebunan itu Parada Harahap terus belajar supaya dapat berbicara bahasa Belanda membaca surat kabar dan surat kabar berbahasa Melayu seperti Benih Merdeka dan Pewarta Deli serta mempelajari tulisan-tulisan yang dimuat dalam surat kabar itu. Pada tahun 1917 dan 1918 Parada Harahap telah menulis dan membongkar kekejaman Poenale sanctie dan perlakuan di luar batas perikemanusiaan terhadap yang dilakukan baik oleh tuan kebun maupun bawahannya. (in)
|
prov:wasDerivedFrom
| |
page length (characters) of wiki page
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is Link from a Wikipage to another Wikipage
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |