Śri Wijaya Mahadewi of Bali (floruit 983), was a queen regnant of the Kingdom of Bali in 983-989. She is attested from the Gobleg inscription, in which she granted her gave permission to the residents of Air Tabar to become the guardian of the Indrapura Temple located within the village of Air Tabar. She did not use the sign of the Warmadewa dynasty, which has been the subject of a number of theories. It has been suggested that she came from Srivijaya, signifying how the power of Srivijaya had expanded to Bali. Another opinion is the she was the daughter of king Mpu Sindok.
Attributes | Values |
---|
rdfs:label
| - Śri Wijaya Mahadewi (in)
- Śri Wijaya Mahadewi (fr)
- Śri Wijaya Mahadewi (sv)
- Śri Wijaya Mahadewi (en)
|
rdfs:comment
| - Śri Wijaya Mahadewi (floruit 983) était une reine de Bali vers 983. (fr)
- Śri Maharaja Śri Wijaya Mahadewi (masa berkuasa 983-989 M), adalah Ratu Kerajaan Bali pada ca. 983 M. Ia adalah pemimpin perempuan pertama di Bali yang tercatat dalam sejarah. Susunan dan nama–nama jabatan pemerintah yang biasa berlaku di Jawa dipergunakan di Bali. Beliau memerintah pada tahun 905 Saka atau 938 M. Beberapa ahli memperkirakan ratu ini adalah putri dari Mpu Sindok dari kerajaan Mataram Kuno. Ratu Sri Wijaya Mahadewi diduga mangkat pada tahun 911 Saka (989 M). Tampuk pemerintahan di Bali kemudian dipegang oleh pasangan Sri Gunapriyadharmapatni dan Sri Dharmodayana Warmadewa. (in)
- Śri Wijaya Mahadewi of Bali (floruit 983), was a queen regnant of the Kingdom of Bali in 983-989. She is attested from the Gobleg inscription, in which she granted her gave permission to the residents of Air Tabar to become the guardian of the Indrapura Temple located within the village of Air Tabar. She did not use the sign of the Warmadewa dynasty, which has been the subject of a number of theories. It has been suggested that she came from Srivijaya, signifying how the power of Srivijaya had expanded to Bali. Another opinion is the she was the daughter of king Mpu Sindok. (en)
- Śri Wijaya Mahadewi, var regerande drottning av Bali före 983 till 989. Hon efterträdde kung senast år 983. Hon finns omnämnd i Gobleginskriptionen från 983, där hon utfärdade ett privilegium som gav innevånarna i byn Air Tabar beskyddarskapet över tempelområdet Indrapura. Hon var den första kvinnliga regent i Bali som finns dokumenterad. Hon använde inte Warmadewadynastins emblem och tycks därför inte ha tillhört denna dynasti. Det har föreslagits att hon kom från Srivijaya, som vid denna tid utsträckte sitt inflytande mot Bali. (sv)
|
dcterms:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
after
| - Mahendradatta and Udayana Warmadewa (en)
|
before
| |
title
| |
years
| |
has abstract
| - Śri Wijaya Mahadewi (floruit 983) était une reine de Bali vers 983. (fr)
- Śri Maharaja Śri Wijaya Mahadewi (masa berkuasa 983-989 M), adalah Ratu Kerajaan Bali pada ca. 983 M. Ia adalah pemimpin perempuan pertama di Bali yang tercatat dalam sejarah. Susunan dan nama–nama jabatan pemerintah yang biasa berlaku di Jawa dipergunakan di Bali. Beliau memerintah pada tahun 905 Saka atau 938 M. Beberapa ahli memperkirakan ratu ini adalah putri dari Mpu Sindok dari kerajaan Mataram Kuno. Satu-satunya prasasti sebagai sumber sejarah ratu ini adalah prasasti Gobleg, Pura Desa II (905 Saka). Ratu ini memberi izin kepada penduduk desa Air Tabar, yang merupakan pamong kuil Indrapura di Bukittunggal di wilayah desa Air Tabar, untuk memperbaharui prasastinya (mabharin pandaksayan na). Ratu ini tidak menggunakan identitas dinasti Warmadewa. Keadaan ini mengundang timbulnya sejumlah pendapat. Berdasarkan terpakainya kata Śri Wijaya dalam gelar sang ratu, P.V. van Stein Callenfels (1924:30) berpendapat bahwa kemungkinan ratu itu berasal dari kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Dengan kata lain, hal itu menunjukkan adanya perluasan kekuasaan Sriwijaya ke Bali. Pada tahun 1950, dalam artikelnya yang berjudul ”De Stamboom van Erlangga”, J.L. Moens menghubungkan ratu itu dengan kerajaan Jawa Timur. Damais secara lebih tegas mengemukakan bahwa ratu itu adalah putri MPu Sindok yang bernama Sri Isana Tunggawijaya. Pendapatnya itu didasarkan pada adanya jabatan-jabatan wadihati, makudur, dan pangkaja yang disebutkan dalam prasasti ratu itu, di samping sejumlah jabatan tinggi yang telah lazim di Bali. Ketiga jabatan itu sangat khas dalam kerajaan di Jawa. Ratu Sri Wijaya Mahadewi diduga mangkat pada tahun 911 Saka (989 M). Tampuk pemerintahan di Bali kemudian dipegang oleh pasangan Sri Gunapriyadharmapatni dan Sri Dharmodayana Warmadewa. (in)
- Śri Wijaya Mahadewi of Bali (floruit 983), was a queen regnant of the Kingdom of Bali in 983-989. She is attested from the Gobleg inscription, in which she granted her gave permission to the residents of Air Tabar to become the guardian of the Indrapura Temple located within the village of Air Tabar. She did not use the sign of the Warmadewa dynasty, which has been the subject of a number of theories. It has been suggested that she came from Srivijaya, signifying how the power of Srivijaya had expanded to Bali. Another opinion is the she was the daughter of king Mpu Sindok. Sri Wijaya Mahadewi died in 989 and left the throne to a king and a queen in co-regency. (en)
- Śri Wijaya Mahadewi, var regerande drottning av Bali före 983 till 989. Hon efterträdde kung senast år 983. Hon finns omnämnd i Gobleginskriptionen från 983, där hon utfärdade ett privilegium som gav innevånarna i byn Air Tabar beskyddarskapet över tempelområdet Indrapura. Hon var den första kvinnliga regent i Bali som finns dokumenterad. Hon använde inte Warmadewadynastins emblem och tycks därför inte ha tillhört denna dynasti. Det har föreslagits att hon kom från Srivijaya, som vid denna tid utsträckte sitt inflytande mot Bali. Hon efterträddes av samregenterna drottning Mahendradatta och kung . (sv)
|
prov:wasDerivedFrom
| |
page length (characters) of wiki page
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is Link from a Wikipage to another Wikipage
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |