Dalem Samprangan was a king of Bali who governed under the suzerainty of the Javanese Majapahit Empire (1293-c. 1527), and belonged to a dynasty of immigrants from Java. The exact dating of his reign is unclear; the sources point at either the second half of the 14th century or the early 16th century.
Attributes | Values |
---|
rdf:type
| |
rdfs:label
| - Dalem Samprangan (en)
- Dalem Samprangan (in)
|
rdfs:comment
| - Dalem Samprangan was a king of Bali who governed under the suzerainty of the Javanese Majapahit Empire (1293-c. 1527), and belonged to a dynasty of immigrants from Java. The exact dating of his reign is unclear; the sources point at either the second half of the 14th century or the early 16th century. (en)
- Dalem Samprangan adalah Raja yang memerintah Pulau Bali di bawah kekuasaan kerajaan Jawa Majapahit (1293-c. 1527), dan termasuk dalam keluarga imigran dari Jawa. Kedatangan pastinya tidak jelas; sumber menunjuk pada paruh kedua abad ke-14 atau awal abad ke-16. (in)
|
dct:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
after
| |
before
| |
title
| |
years
| |
has abstract
| - Dalem Samprangan was a king of Bali who governed under the suzerainty of the Javanese Majapahit Empire (1293-c. 1527), and belonged to a dynasty of immigrants from Java. The exact dating of his reign is unclear; the sources point at either the second half of the 14th century or the early 16th century. (en)
- Dalem Samprangan adalah Raja yang memerintah Pulau Bali di bawah kekuasaan kerajaan Jawa Majapahit (1293-c. 1527), dan termasuk dalam keluarga imigran dari Jawa. Kedatangan pastinya tidak jelas; sumber menunjuk pada paruh kedua abad ke-14 atau awal abad ke-16. Menurut kronik abad ke-18 Babad Dalem, Dalem Samprangan menggantikan ayahnya Sri Aji Kresna Kepakisan yang telah ditetapkan sebagai raja bawahan oleh Majapahit setelah penaklukan Bali pada tahun 1343. Kediamannya berada di Samprangan di Kabupaten Gianyar saat ini. Kronik mencirikannya sebagai sosok yang tidak kompeten dan sia-sia. Dia menghabiskan banyak waktu untuk penampilan luarnya, dan membiarkan pendeta-pendeta menunggu di ruang dewan agar hadir. Perilaku ini membuat jengkel para tetua kerajaan. Akhirnya salah satu dari mereka, Kubon Klapa, meninggalkan istana dan memohon pertolongan kepada saudara termuda Dalem Samprangan Ketut, seorang penjudi terkenal. Dia membujuk pangeran tersebut untuk mengambil gelar kerajaan dan menawarinya tinggal di Gelgel, sebuah desa di Klungkung, dekat pantai selatan. Dengan cara itu, istana Samprangan cepat terjerumus ke dalam ketidakjelasan, sementara Gelgel naik sebagai pusat politik pulau tersebut di bawah raja baru Dalem Ketut. Sebuah teks legendaris kompleks yang disebut Babad Pulasari menghubungkan nasib saudara Dalem Samprangan lainnya yaitu , yang memiliki kediaman dekat dengan Ubud saat ini. Dia bertikai dengan saudara laki-lakinya yang mengakibatkan serangkaian perang saudara di pulau ini. Akhirnya, Dalem Tarukan dikalahkan, dan keturunannya diturunkan dari kasta Ksatria. Teks-teks Bali tertentu mengabadikan kekalahan Tarukan pada tahun 1502. Hal ini tidak sesuai dengan Babad Dalem, yang menunjukkan Dalem Samprangan berada sekitar satu generasi setelah penaklukan Majapahit pada tahun 1343. Latar belakang sejarah tokoh-tokoh dan kejadian ini tidak terlalu jelas. (in)
|
gold:hypernym
| |
prov:wasDerivedFrom
| |
page length (characters) of wiki page
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is Link from a Wikipage to another Wikipage
of | |
is after
of | |
is before
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |