Sultan Hidayatullah II of Banjar, known also as Pangeran Hidayatullah, Sultan Hidayat or simply Hidayat (born in Martapura, South Kalimantan, 1822, died in Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904), was a sultan-pretender of the Sultanate of Banjar and a leader of the Banjarese rebels in the Banjarmasin War.
Attributes | Values |
---|
rdf:type
| |
rdfs:label
| - Hidayatullah II dari Banjar (in)
- Hidayatullah II of Banjar (en)
|
rdfs:comment
| - Sultan Hidayatullah II of Banjar, known also as Pangeran Hidayatullah, Sultan Hidayat or simply Hidayat (born in Martapura, South Kalimantan, 1822, died in Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904), was a sultan-pretender of the Sultanate of Banjar and a leader of the Banjarese rebels in the Banjarmasin War. (en)
- Sultan Hidayatullah II, terlahir dengan nama Gusti Andarun, dengan gelar mangkubumi Pangeran Hidayatullah kemudian bergelar Sultan Hidayatullah Halil Illah (lahir di Martapura, 1822 – meninggal di Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904 pada umur 82 tahun), adalah pemimpin Kesultanan Banjar yang memerintah antara tahun 1859 sampai 1862. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pemimpin Perang Banjar melawan pemerintahan Hindia Belanda. (in)
|
foaf:name
| |
name
| |
foaf:depiction
| |
birth place
| |
death place
| |
death place
| |
death date
| |
birth place
| |
dcterms:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
thumbnail
| |
birth date
| |
death date
| |
known for
| - leading the Banjarese rebels in the Banjarmasin War (en)
|
occupation
| - Sultan-pretender of Sultanate of Banjar (en)
|
years active
| |
has abstract
| - Sultan Hidayatullah II of Banjar, known also as Pangeran Hidayatullah, Sultan Hidayat or simply Hidayat (born in Martapura, South Kalimantan, 1822, died in Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904), was a sultan-pretender of the Sultanate of Banjar and a leader of the Banjarese rebels in the Banjarmasin War. (en)
- Sultan Hidayatullah II, terlahir dengan nama Gusti Andarun, dengan gelar mangkubumi Pangeran Hidayatullah kemudian bergelar Sultan Hidayatullah Halil Illah (lahir di Martapura, 1822 – meninggal di Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904 pada umur 82 tahun), adalah pemimpin Kesultanan Banjar yang memerintah antara tahun 1859 sampai 1862. Ia dikenal sebagai salah seorang tokoh pemimpin Perang Banjar melawan pemerintahan Hindia Belanda. Terlahir sebagai anak dari Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman bin Sultan Adam Al-Watsiq Billah, Gusti Andarun merupakan kandidat utama pewaris takhta Kesultanan Banjar untuk menggantikan kakeknya Sultan Adam, namun posisi tersebut malah diisi oleh kakak tirinya Tamjidullah II yang mendapat dukungan dari pemerintah Hindia Belanda. Peristiwa ini menimbulkan perpecahan di lingkungan keluarga bangsawan Banjar dan masyarakat, dimana terdapat kubu pendukung Tamjidullah yang dekat dengan Belanda dan kubu pendukung Gusti Andarun yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah Hindia Belanda tersebut. Untuk meredam ketegangan tersebut, di tahun 1856 pemerintah Hindia Belanda lalu mengangkat Gusti Andarun sebagai mangkubumi (kepala pemerintahan) Banjar dengan gelar Pangeran Hidayatullah. Pengangkatan tersebut ternyata tidak bisa meredakan ketegangan antara keluarga bangsawan, masyarakat, dan pemerintah Hindia Belanda. Ketegangan ini pun menjadi pemicu dimulainya Perang Banjar, dimana pada 18 April 1859, pasukan Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara Oranje-Nassau di Pengaron. Pemerintah kolonial lalu memakzulkan Tamjidullah dan mencoba menobatkan Hidayatullah sebagai sultan, namun Hidayatullah menolak tawaran tersebut. Ia sendiri dinobatkan oleh para panglima Banjar menjadi sultan pada September 1859, dengan gelar Sultan Hidayatullah Halil Illah. Ia memimpin Perang Banjar sampai di tahun 1862, ketika ia dan keluarganya berhasil ditangkap oleh pihak Hindia Belanda. Sultan Hidayatullah beserta keluarga dan sebagian pengikutnya lalu diasingkan ke Cianjur, dimana ia menghabiskan sisa hidupnya disana sampai ia wafat di tahun 1904. Atas sikapnya yang anti-imperialis dan kepemimpinannya dalam melawan pemerintahan Hindia Belanda dalam Perang Banjar, di tahun 1999 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkannya Bintang Mahaputera Utama. (in)
|
prov:wasDerivedFrom
| |
page length (characters) of wiki page
| |
active years end year
| |
active years start year
| |
birth year
| |
death year
| |
known for
| |
occupation
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is Link from a Wikipage to another Wikipage
of | |
is Wikipage disambiguates
of | |
is commander
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |