Punggawa is a title for a traditional local administrator, used in various parts of Indonesia. On Bali and by extension Lombok, the punggawa held the function of a hereditary vassal lord of a district, subservient to the raja. The term originally applied to the northern kingdom Buleleng, the southern district chiefs being known as manca or manca agung. With the Dutch conquest of Bali in 1906-1908, the term was applied by colonial administration to the entire island. On Sulawesi, too, the term was used for chiefs serving a major lord, in the form pongawa. In Javanese culture the punggawa is a court official in shadow plays (wayang).
Attributes | Values |
---|
rdfs:label
| - Punggawa (in)
- Punggawa (en)
|
rdfs:comment
| - Punggawa adalah gelar untuk seorang pengurus lokal tradisional, yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia. Di Bali dan Lombok, punggawa memegang fungsi sebagai penguasa bawaan dari sebuah distrik, yang tunduk pada raja. Istilah ini awalnya diterapkan pada kepala distrik utara Kerajaan Buleleng, sementara kepala distrik selatan dikenal sebagai manca atau manca agung. Dengan penaklukan Belanda di Bali pada tahun 1906-1908, istilah tersebut diterapkan oleh pemerintah kolonial ke seluruh pulau. Di Sulawesi, pula, istilah ini digunakan untuk kepala suku yang melayani tuan besar, dalam bentuk pongawa. Dalam budaya Jawa punggawa adalah pejabat pengadilan dalam pewayangan. (in)
- Punggawa is a title for a traditional local administrator, used in various parts of Indonesia. On Bali and by extension Lombok, the punggawa held the function of a hereditary vassal lord of a district, subservient to the raja. The term originally applied to the northern kingdom Buleleng, the southern district chiefs being known as manca or manca agung. With the Dutch conquest of Bali in 1906-1908, the term was applied by colonial administration to the entire island. On Sulawesi, too, the term was used for chiefs serving a major lord, in the form pongawa. In Javanese culture the punggawa is a court official in shadow plays (wayang). (en)
|
dct:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
has abstract
| - Punggawa adalah gelar untuk seorang pengurus lokal tradisional, yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia. Di Bali dan Lombok, punggawa memegang fungsi sebagai penguasa bawaan dari sebuah distrik, yang tunduk pada raja. Istilah ini awalnya diterapkan pada kepala distrik utara Kerajaan Buleleng, sementara kepala distrik selatan dikenal sebagai manca atau manca agung. Dengan penaklukan Belanda di Bali pada tahun 1906-1908, istilah tersebut diterapkan oleh pemerintah kolonial ke seluruh pulau. Di Sulawesi, pula, istilah ini digunakan untuk kepala suku yang melayani tuan besar, dalam bentuk pongawa. Dalam budaya Jawa punggawa adalah pejabat pengadilan dalam pewayangan. (in)
- Punggawa is a title for a traditional local administrator, used in various parts of Indonesia. On Bali and by extension Lombok, the punggawa held the function of a hereditary vassal lord of a district, subservient to the raja. The term originally applied to the northern kingdom Buleleng, the southern district chiefs being known as manca or manca agung. With the Dutch conquest of Bali in 1906-1908, the term was applied by colonial administration to the entire island. On Sulawesi, too, the term was used for chiefs serving a major lord, in the form pongawa. In Javanese culture the punggawa is a court official in shadow plays (wayang). (en)
|
gold:hypernym
| |
prov:wasDerivedFrom
| |
page length (characters) of wiki page
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is Link from a Wikipage to another Wikipage
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |