rdfs:comment
| - Udayana, Udayana Warmadewa, también Dharmmododayana Warmadewa, fue rey de la isla de Bali en el siglo X. Pertenece a la , la dinastía más antigua de Bali. Se casó con la princesa javanesa , también conocida como Gunapriyadharmapatni ("cónyuge de la virtud"), nieta de , un poderoso rey javanés. Su hijo fue el famoso , que reemplazaría al derrocado emperador de Java para gobernar, tanto en Java como en su Bali natal. (es)
- Udayana Warmadewa, also Dharmmodayana Warmadewa, was a king of the island of Bali in the 10th century. He belongs to the Warmadewa dynasty. He was married to the Javanese queen Mahendradatta, also known as Gunapriyadharmapatni. Their son was the famous Airlangga, who replaced the overthrown emperor of Java Dharmawangsa, and ruled in both Java and his original home of Bali. (en)
- Sang Ratu Maruhani Sri Dharmodayana Warmadewa, atau singkatnya Udayana, adalah seorang raja penguasa pulau Bali dari Wangsa Warmadewa. Permaisurinya seorang putri dari Jawa bernama Mahendradatta, yang di Bali nama gelarnya Sang Ratu Luhur Sri Gunapriya Dharmapatni. Nama raja ini dan permaisurinya tertulis pada beberapa prasasti yang ditemukan di Bali, serta pada Prasasti Pucangan yang ditemukan di Jawa (peninggalan Airlangga, putra sulung mereka). (in)
|
has abstract
| - Udayana, Udayana Warmadewa, también Dharmmododayana Warmadewa, fue rey de la isla de Bali en el siglo X. Pertenece a la , la dinastía más antigua de Bali. Se casó con la princesa javanesa , también conocida como Gunapriyadharmapatni ("cónyuge de la virtud"), nieta de , un poderoso rey javanés. Su hijo fue el famoso , que reemplazaría al derrocado emperador de Java para gobernar, tanto en Java como en su Bali natal. (es)
- Sang Ratu Maruhani Sri Dharmodayana Warmadewa, atau singkatnya Udayana, adalah seorang raja penguasa pulau Bali dari Wangsa Warmadewa. Permaisurinya seorang putri dari Jawa bernama Mahendradatta, yang di Bali nama gelarnya Sang Ratu Luhur Sri Gunapriya Dharmapatni. Nama raja ini dan permaisurinya tertulis pada beberapa prasasti yang ditemukan di Bali, serta pada Prasasti Pucangan yang ditemukan di Jawa (peninggalan Airlangga, putra sulung mereka). Di masa Udayana, terdapat sembilan aliran keagamaan dengan penganut yang hidup berbaur dan berdampingan, yakni: Siva Siddhanta, Pasupata, Bhairava, Vaisnava, Bodha (Soghata), Brahmana, Rsi, Sora (Surya) dan Ganapatya. Kesembilan aliran itu kemudian dikristalisasi oleh Senapati Mpu Rajakerta yang lebih dikenal sebagai Mpu Kuturan, dalam bentuk pemujaan kepada Tri Murti yang melandasi pembangunan Desa Pakraman (Desa Adat Bali) hingga kini. Penyatuan aliran-aliran itu dipercaya terjadi di , Pejeng. Airlangga bertahta di Jawa menggantikan mertuanya, Raja Dharmawangsa Teguh, yang digulingkan oleh musuh-musuhnya. Sedangkan Marakata Pangkaja dan Anak Wungsu (adik-adik Airlangga) kemudian meneruskan tahta orang tuanya menjadi raja-raja di Bali. Airlangga yang memerintah di Jawa tetap menjaga hubungan dengan Bali sebagai tanah kelahirannya. (in)
- Udayana Warmadewa, also Dharmmodayana Warmadewa, was a king of the island of Bali in the 10th century. He belongs to the Warmadewa dynasty. He was married to the Javanese queen Mahendradatta, also known as Gunapriyadharmapatni. Their son was the famous Airlangga, who replaced the overthrown emperor of Java Dharmawangsa, and ruled in both Java and his original home of Bali. (en)
|