| rdfs:comment
| - Jung's theory of neurosis is based on the premise of a self-regulating psyche composed of tensions between opposing attitudes of the ego and the unconscious. A neurosis is a significant unresolved tension between these contending attitudes. Each neurosis is unique, and different things work in different cases, so no therapeutic method can be arbitrarily applied. Nevertheless, there is a set of cases that Jung especially addressed. Although adjusted well enough to everyday life, the individual has lost a fulfilling sense of meaning and purpose, and has no living religious belief to which to turn. There seems to be no readily apparent way to set matters right. In these cases, Jung turned to ongoing symbolic communication from the unconscious in the form of dreams and visions. (en)
- Teori neurosis Jung didasarkan pada pengaturan diri akan jiwa terhadap pertentangan ego dan alam bawah sadar. Neurosis didefinisikan sebagai ketegangan yang belum terselesaikan antara sikap yang saling bertentangan. Setiap neurosis bersifat unik dan berbeda, sehingga metode terapinya berbeda satu dengan yang lainnya. Ada serangkaian kasus yang secara khusus ditangani oleh Jung. Meski telah menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-harinya, individu tetap mengalami kehampaan makna dan tujuan hidup, serta ketiadaan keyakinan spiritual untuk menjalani hidup. Dari situlah, terlihat bahwa tidak ada cara yang mudah untuk memperbaiki kondisi ini. Dalam kasus tersebut, Jung menyelidiki lebih jauh melalui komunikasi simbolik yang sedang berlangsung dari alam bawah sadar dalam bentuk mimpi dan prose (in)
|
| has abstract
| - Jung's theory of neurosis is based on the premise of a self-regulating psyche composed of tensions between opposing attitudes of the ego and the unconscious. A neurosis is a significant unresolved tension between these contending attitudes. Each neurosis is unique, and different things work in different cases, so no therapeutic method can be arbitrarily applied. Nevertheless, there is a set of cases that Jung especially addressed. Although adjusted well enough to everyday life, the individual has lost a fulfilling sense of meaning and purpose, and has no living religious belief to which to turn. There seems to be no readily apparent way to set matters right. In these cases, Jung turned to ongoing symbolic communication from the unconscious in the form of dreams and visions. Resolution of the tension causing this type of neurosis involves a careful constructive study of the fantasies. The seriousness with which the individual (ego) must take the mythological aspects of the fantasies may compare with the regard that devoted believers have toward their religion. It is not merely an intellectual exercise, but requires the commitment of the whole person and realization that the unconscious has a connection to life-giving spiritual forces. Only a belief founded on direct experience with this process is sufficient to oppose, balance, and otherwise adjust the attitude of the ego. When this process works, this type of neurosis may be considered a life-guiding gift from the unconscious, even though the personal journey forced upon the individual sometimes takes decades. This may seem absurd to someone looking at a neurosis from the attitude that it is always an illness that should not have to happen, expects the doctor to have a quick cure, and that fantasies are unreliable subjective experiences. A significant aspect of Jung's theory of neurosis is how symptoms can vary by psychological type. The hierarchy of discriminating psychological functions gives each individual a dominant sensation, intuition, feeling, or thinking function preference with either an extroverted or introverted attitude. The dominant is quite under the control of the ego. But the inferior function remains a gateway for unconscious contents. This creates typical manifestations of inferior insight and behavior when extreme function one-sidedness accompanies the neurosis. (en)
- Teori neurosis Jung didasarkan pada pengaturan diri akan jiwa terhadap pertentangan ego dan alam bawah sadar. Neurosis didefinisikan sebagai ketegangan yang belum terselesaikan antara sikap yang saling bertentangan. Setiap neurosis bersifat unik dan berbeda, sehingga metode terapinya berbeda satu dengan yang lainnya. Ada serangkaian kasus yang secara khusus ditangani oleh Jung. Meski telah menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-harinya, individu tetap mengalami kehampaan makna dan tujuan hidup, serta ketiadaan keyakinan spiritual untuk menjalani hidup. Dari situlah, terlihat bahwa tidak ada cara yang mudah untuk memperbaiki kondisi ini. Dalam kasus tersebut, Jung menyelidiki lebih jauh melalui komunikasi simbolik yang sedang berlangsung dari alam bawah sadar dalam bentuk mimpi dan proses membayangkan (imajinasi). Ketegangan yang menyebabkan neurosis diselesaikan dengan studi konstruktif terkait fantasi (khayalan). Ego terhadap aspek-aspek mitologis dari fantasi dapat dibandingkan dengan penghargaan yang dimiliki oleh orang-orang yang percaya terhadap agamanya. Proses ini bukan hanya latihan intelektual, melainkan juga sebuah latihan yang memerlukan komitmen utuh dan kesadaran bahwa alam bawah sadar memiliki hubungan dengan kekuatan spiritual. Hanya jika keyakinan didasarkan atas pengalaman, maka akan mampu menentang, menyeimbangkan, dan menyesuaikan ego dalam proses ini. Saat proses ini berhasil, neurosis jenis ini dapat dianggap sebagai hadiah yang membimbing kehidupan dari alam bawah sadar, meskipun perjalanan pribadi yang dipaksakan pada individu terkadang membutuhkan waktu puluhan tahun. Hal tersebut mungkin terlihat aneh bagi individu yang beranggapan bahwa neurosis termasuk penyakit yang harus segera disembuhkan dan terkait fantasi sebagai sebuah pengalaman subjektif yang tidak dapat dinalar. Aspek penting dari teori neurosis Jung mengacu pada variasi gejala berdasarkan tipe psikologis. Hierarki fungsi psikologis pembeda menyajikan preferensi sensasi, intuisi, perasaan, atau fungsi berpikir yang dominan dengan sikap ekstrovert atau introvert pada setiap individu. Dominan yang dimaksud berada dalam kendali ego. Namun, fungsi inferior tetap membuka jalur bagi reaksi alam bawah sadar. Proses ini selanjutnya menciptakan manifestasi khas dari wawasan dan perilaku inferior ketika terjadi ketimpangan fungsi ekstrem bersamaan neurosis. (in)
|
![[RDF Data]](/fct/images/sw-rdf-blue.png)
![[cxml]](/fct/images/cxml_doc.png)
![[csv]](/fct/images/csv_doc.png)
![[text]](/fct/images/ntriples_doc.png)
![[turtle]](/fct/images/n3turtle_doc.png)
![[ld+json]](/fct/images/jsonld_doc.png)
![[rdf+json]](/fct/images/json_doc.png)
![[rdf+xml]](/fct/images/xml_doc.png)
![[atom+xml]](/fct/images/atom_doc.png)
![[html]](/fct/images/html_doc.png)