This HTML5 document contains 44 embedded RDF statements represented using HTML+Microdata notation.

The embedded RDF content will be recognized by any processor of HTML5 Microdata.

Namespace Prefixes

PrefixIRI
dctermshttp://purl.org/dc/terms/
dbohttp://dbpedia.org/ontology/
foafhttp://xmlns.com/foaf/0.1/
n12https://global.dbpedia.org/id/
dbthttp://dbpedia.org/resource/Template:
rdfshttp://www.w3.org/2000/01/rdf-schema#
n13http://commons.wikimedia.org/wiki/Special:FilePath/
rdfhttp://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#
owlhttp://www.w3.org/2002/07/owl#
wikipedia-enhttp://en.wikipedia.org/wiki/
dbphttp://dbpedia.org/property/
provhttp://www.w3.org/ns/prov#
dbchttp://dbpedia.org/resource/Category:
xsdhhttp://www.w3.org/2001/XMLSchema#
dbpedia-idhttp://id.dbpedia.org/resource/
wikidatahttp://www.wikidata.org/entity/
dbrhttp://dbpedia.org/resource/

Statements

Subject Item
dbr:Kebagh_dance
rdfs:label
Kebagh dance Tari Kebagh
rdfs:comment
Kebagh dance or formerly known as the Semban Bidodari is a traditional Palembang dance originating from Pagaralam, South Sumatra, Indonesia. This dance is characterized by the movement of opening both hands, such as spreading wings, usually performed to welcome distinguished guests in traditional ceremonies. Kebaghl is the oldest traditional dance that is very popular in the Besemah area since ancient times. Although it was banned until the 1940s by the Dutch colonial government, this dance is still preserved and taught from generation to generation. Tari Kebagh atau dulunya dikenal sebagai Tari Semban Bidodari adalah tari tradisi yang dikenal di daerah Besemah, Pagaralam yang bercirikan gerakan membuka lebar kedua tangan seperti mengebarkan sayap. Tari ini biasanya dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat dalam upacara adat. Tari ini merupakan jenis tarian tunggal sehingga dapat ditarikan secara massal maupun jumlah yang tidak ditentukan.
dbp:name
Kebagh dance
foaf:depiction
n13:Tari_Kebagh,_2017.jpg
dcterms:subject
dbc:Dances_of_Indonesia
dbo:wikiPageID
70120916
dbo:wikiPageRevisionID
1105923474
dbo:wikiPageWikiLink
dbr:Pasambahan dbr:Pagaralam dbr:Dance_in_Indonesia dbr:Gending_Sriwijaya dbr:Dutch_East_Indies dbr:Palembang_people dbr:Indonesia dbr:Rebab dbr:Melinting dbr:Sacred_dance dbr:Kenong dbc:Dances_of_Indonesia dbr:South_Sumatra dbr:Pagar_Alam
owl:sameAs
dbpedia-id:Tari_Kebagh wikidata:Q65212092 n12:A6X5F
dbp:wikiPageUsesTemplate
dbt:Short_description dbt:Dance_of_Indonesia dbt:Reflist dbt:Infobox_dance dbt:Dance_drama_of_Southeast_Asia dbt:Portal
dbo:thumbnail
n13:Tari_Kebagh,_2017.jpg?width=300
dbp:caption
The elegant dance of Kebagh
dbp:genre
dbr:Sacred_dance
dbp:instruments
,
dbp:origin
dbr:Indonesia
dbo:abstract
Kebagh dance or formerly known as the Semban Bidodari is a traditional Palembang dance originating from Pagaralam, South Sumatra, Indonesia. This dance is characterized by the movement of opening both hands, such as spreading wings, usually performed to welcome distinguished guests in traditional ceremonies. Kebaghl is the oldest traditional dance that is very popular in the Besemah area since ancient times. Although it was banned until the 1940s by the Dutch colonial government, this dance is still preserved and taught from generation to generation. Tari Kebagh atau dulunya dikenal sebagai Tari Semban Bidodari adalah tari tradisi yang dikenal di daerah Besemah, Pagaralam yang bercirikan gerakan membuka lebar kedua tangan seperti mengebarkan sayap. Tari ini biasanya dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat dalam upacara adat. Tari ini merupakan jenis tarian tunggal sehingga dapat ditarikan secara massal maupun jumlah yang tidak ditentukan. Kata "kebagh" berasa dari bahasa Basemah, yang berarti mengebarkan sayap, sedangkan "semban bidodari" merujuk pada selendang besar yang digunakan oleh penari. Pada masa kolonial Belanda, tari kebagh sempat dilarang hingga tahun 1900-an. Setelah kemerdekaan, Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno pernah berkunjung ke Pagar Alam dan disambut tari kebagh. Pada 2018, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) menetapkannya sebagai warisan budaya takbenda Indonesia. Pertunjukan tari kebagh biasanya didahului dengan ritus-ritus yang dianggap sakral. Sebelum menari, para penari melakukan ritual menabur beras kunyit, yang artinya "meminta izin kepada bidadari untuk menarikan tarian". Menurut kepercayaan masyarakat Besemah, sebagaimana dicatat dalam dokumen Kemendikbud, tari ini hanya ditarikan oleh perempuan yang sedang suci haid (tidak dalam keadaan haid) dan hati yang bersih (tidak sedang memikirkan duniawi).
dbp:inventor
dbr:Palembang_people
prov:wasDerivedFrom
wikipedia-en:Kebagh_dance?oldid=1105923474&ns=0
dbo:wikiPageLength
3184
foaf:isPrimaryTopicOf
wikipedia-en:Kebagh_dance